Senin, 23 Agustus 2010

Sahabat Sejati

Top!!! Itulah yang kita lihat sekarang pada group band Sheila On 7. Sheila On 7 berdiri sejak 6 Mei 1996. Pada awalnya, mereka hanyalah sekelompok anak-anak sekolah dari SMU di Yogyakarta yang sering berkumpul dan sama-sama suka musik. Mereka adalah Duta (vokal, SMU 4), Eross (SMU Muhammadiyah I), Adam (bas, SMU 6), Sakti (gitar, SMU De Britto), dan Anton (dram, SMU Bopkri I).

Melalui album perdananya, mereka berhasil meraih sukses dalam puncak popularitas. Lewat album perdananya, Sheila On 7, band asal Yogyakarta ini langsung membuat terobosan baru di industri musik tanah air. Penjualan album tersebut, untuk pertama kalinya dalam industri musik Indonesia, tembus ke angka lebih dari satu juta keping dalam waktu yang relatif singkat.

Setahun setelah sukses dengan album pertamanya, Sheila On 7 kembali membuat album keduanya, Kisah Klasik Untuk Masa Depan, dimana hasil penjualannya meraih sukses yang lebih besar lagi. Menurut Sony Entertainment selaku pihak yang memproduksi kaset dan CD Sheila On 7 ini, penjualannya terus bertambah entah sampai kapan batasannya. Ini merupakan suatu keajaiban dalam penjualan kaset maupun dalam permusikan di blantika musik Indonesia.

Kali ini, di album ketiga, Sheila On 7 berupaya memberikan suatu nuansa baru, apik dengan memberikan porsi lebih pada tembang-tembang manisnya dengan tema diluar cinta. Walaupun tema cinta masih sedikit mendominasi, namun tema-tema sosial lebih diperluas.

Sukses yang gemilang ini membuat group ini semakin banyak digandrungi oleh para penggemar musik walaupun group ini umurnya masih sangat baru. Namun dalam kegemilangan kesuksesannya, kehidupan mereka pun masih dalam taraf kehidupan yang sederhana. Hal tersebutlah yang menjadi kelebihan mereka dalam memasyarakatkan hidup sederhana dibanding umumnya para selebritis yang memang rata-rata glamour. Namun untuk urusan cinta, tak pelak dalam lirik-lirik maupun aransemen yang mereka bawakan juga selain musiknya enak didengar liriknya pun mudah dicerna.

Untuk Seorang Sahabat

” Kemarin dia masih di sini. Menyambut kedatanganku dengan tangan terbuka. Hingga sebuah kabar mengejutkan tiba, Aku harus pergi. Menjauh dari dirinya. Meninggalkan sahabat yang selama ini diam-diam begitu berarti. “


Sahabat,

seperti yang pernah kukatakan padamu,

setiap sahabat memiliki arti sendiri-sendiri.

Satu sahabat pergi,

tak lalu dapat terganti dengan yang lain lagi.


Ah, sungguh aku tak mengerti

Bahkan belum bisa kupahami hingga kini

Seorang sahabat harus pergi, atas nama hati.

Atas nama alasan yang tak kan bisa kumengerti.


Aku tak menyalahkanmu, hatimu hanya kamu yang tahu.

Begitu juga aku, hatiku hanya aku yang tahu…


Jika kau anggap semua ini salah, maka biarlah semua berakhir

Seorang sahabat pergi,

atas nama hati… atas nama kebahagiaan yang dinanti…

Apa arti teman dan sahabat

Teman dan sahabat, apa bedanya. Menurut saya jelas keduanya sangat berbeda. Dari susunan kalimatnya saja sudah jauh berbeda. Kalau menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer” teman mempunyai makna sebagai ”sesama teman harus saling membantu”. Sedangkan sahabat atau persahabatan, masih menurut kamus itu adalah ”persahabatan yang kekal tidak akan bisa dibeli dengan uang”.
Coba saya sedikit ngasih analisa tentang dua pengertia diatas, dan juga akan saya coba bandingkan dengan kehidupan nyata di dunia ini. Pertama teman, sesama teman harus saling membantu. Saya tidak sepenuhnya setuju dengan pengertian ini, karena menurut saya kenyataannya bahwa teman tidak seperti itu. Teman menurut saya lebih pada pengertian yang sempit. Seperti teman bermain, teman bekerja, teman tidur dan teman-teman yang lain, hanya sebatas teman. Teman bermain ya hanya teman bermain saja, teman bekerja ya hanya teman bekerja saja. Pertemanan hanya sebatas ruang lingkup itu saja, dan kalau sudah diluar itu maka bisanya tidak akan ada hubungan apa-apa lagi. Biasanya teman tidak akan atau tidak mau merasakan apa yang sedang di rasakan oleh teman yang lainnya. Mereka cenderung tidak mau peduli, walapun tidak semuanya seperti itu.
Namun dari sekian teman itu, ada satu teman yang sangat bagus yaitu teman hidup. Namanya saja teman hidup, berarti susah senang akan dilalui bersama. Teman hidup di sini saya bisa mengartikannya sebagai jodoh (isteri atau suami). Kalau teman yang satu ini pasti akan berbeda dengan teman-teman yang lain.
Selanjutnya persahabatan, ”persahabatan yang kekal tidak akan bisa dibeli dengan uang”. Saya setuju dengan ini, karena memang persahabatan harus seperti itu. Dan kalau boleh saya kasih tingkatan, teman dulu baru persahabatan. Untuk mencari sahabat ini sangat susah, jujur sampai saat ini saya belum menemukan di dunia ini arti sebuah persahabatan. Saya sering kali hanya menemukannya arti dari teman. Karena hanya sebatas teman. Persabahatan hampir sama dengan jodoh, namun kalau di sini bukan isteri atau suami kita. Sahabat biasanya mengerti betul apa yang kita rasakan, baik itu sedih atau duka. Sahabat akan membantu kita jika kita ada masalah, tidak melihat kita ada uang atau tidak, tidak melihat kita pinter atau tidak, tidak melihat kita cakep atau tidak, dan lain sebagainya dan lain sebagainya.
Mencari teman itu gampang, namun mencari sahabat itu sangat susah. Seperti di sebuah lirik lagu ”raja dangdut” mencari teman itu mudah apa bila untuk teman suka, mencari teman itu susah apa bila untuk teman duka. Benar pak haji, mencari teman itu mudah kalau untuk bersenang-senang. Kita punya duit, punya kendaraa, saya yakin gampang sekali mencari teman. Tetapi apabila kita sedang tidak ada duit cendrung mereka akan meninggalkan kita. Nah mencari teman untuk duka/susah itu yang paling susah. Mana ada teman yang mau diajak untuk susah, mana ada teman yang mau mengerti dengan masalah kita.
Hanya sahabat yang mengerti dan memahami kita. Baik di dalam susah atau senang. Hanya sahabat yang mau membantu kita di saat kita menemui persoalan.